Selasa, 01 Februari 2011

Masuk Angin Itu Tidak Ada?


Istilah masuk angin memang sudah tidak asing di telinga kita. Bahkan masyarakat sampai mengenal salah satu cabang penyakit ini, contohnya angin duduk, yang katanya bisa menyebabkan kematian orang-orang. Walau sangat terkenal, anehnya istilah masuk angin tidak dikenal di dunia medis.

Ya, para dokter memang tidak mengenal istilah masuk angin. Dokter biasa menyebut penyakit ini sebagai bagian dari gejala demam atau influenza. Penyebabnya biasanya adalah udara dingin atau tubuh terus-menerus terkena hembusan angin, sehingga tubuh merasa kedinginan.

Saat temperatur tubuh menurun, pembuluh darah pada kulit mengalami vasokonstriksi (menciut). Akibatnya, aliran darah menjadi tersendat, sehingga membuat nutrisi yang seharusnya tersebar ke jaringan tubuh menjadi berkurang.

Penyempitan pembuluh darah ini juga menyebabkan metabolisme tubuh tidak sempurna. Akibatnya, asam laktat terakumulasi pada otot-otot manusia. Ini yang membuat kondisi tubuh menurun dan merasa pegal-pegal. 

Dalam dunia medis juga dikenal istilah Aeropaghi. Istilah ini dipakai untuk menyebutkan kondisi lambung yang terisi oleh gas. Penyebabnya adalah masuknya angin melalui rongga mulut.

Itu sebabnya aeropaghi sering dikenal dengan sebutan makan angin. Contohnya saat manusia mengendarai motor sambil ngobrol, sampai akhirnya manusia jadi malas makan karena perut terasa kenyang dan penuh.

Aeropaghi juga bisa disebabkan oleh gas yang berasal dari dalam tubuh. Contohnya jika makan ubi, singkong, tales, atau minuman bersoda. Makanan ini dapat menyebabkan kelebihan gas dalam tubuh yang kemudian diserap oleh pembuluh darah. Melalui saluran pembuluh darah, angin bergerak ke mana-mana, sehingga menyebabkan badan terasa linu. 





Selain itu, produksi berlebih asam lambung juga disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya masuk angin. Seharusnya asam lambung cuma diproduksi saat lambung harus menghancurkan makanan. Tetapi ada pula lambung yang sistem kontrol produksinya tidak bagus dan membuatnya selalu menghasilkan gas. Dalam dunia medis, masuk angin seperti ini disebut dengan asidosis alias kelebihan asam lambung. 


Kebanyakan orang beranggapan bahwa masuk angin bisa sembuh dengan kerokan. Sayangnya, kerokan justru membuat pembuluh darah di kulit membesar dan pecah. Itu sebabnya kulit terlihat merah.

Selama pembuluh darah membesar, aliran darah memang lancar. Tetapi tidak lama, kita bakal merasa masuk angin lagi. Selain itu yang membuat kita enak saat dikerok adalah karena saat itu tubuh mengeluarkan zat endorfin, sejenis morfin, sebagai mekanisme pertahanan terhadap rasa nyeri.

Sementara yang bisa kita sebut sebagai angin duduk dan bisa membuat meninggal mendadak adalah penyakit jantung koroner. Penyebabnya sama, karena penyumbatan aliran darah. Tetapi jelas bukan karena angin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar